Zaid, Wisudawan terbaik di Hukum Program Magister UMY Berbagi Tips dan Trik Kuliah

March 17, 2022, oleh: superadmin

Zaid merupakan mahasiswa Program Magister (S2) Hukum Program Magister  (HPM) yang meraih predikat IPK tertinggi di Hukum Program Magister, pada wisuda Peiode III bulan Maret Tahun Akademik 2021/2022 di Sportorium Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta

Zaid mengusung judul tesis “Telaah Kritis terhadap Pengaturan Predatory Pricing Ditinjau dari Perspektif Salamanca School” bersama Prof. Dr. Mukti Fajar Nur Dewata, S.H., M.Hum. sebagai dosen pembimbing, Zaid berhasil meraih IPK tertingi di HPM dan menjadi perwakilan wisudawan terbaik dalam upacara wisuda di Sportorium UMY pada tanggal 9 Maret 2022. Ia menyampaikan kesan dan pengalaman mempelajari hukum tidaklah sesulit yang dibayangkan.

“Berkuliah dan menjadi bagian dari “keluarga besar” Program Passcasarjana khususnya Hukum Program Magister di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan sebuah pengalaman yang paling berkesan dalam sejarah saya menuntut ilmu. Ilmu yang bermanfaat dan juga para dosen yang sangat berkompeten dibidangnya masing-masing benar-benar telah membuat wawasan saya bahwa mempelajari hukum tidaklah sesulit yang dibayangkan. Materi yang dikemas dengan rapi, diajarkan dengan proporsional oleh para dosen yang profesional membuat saya memahami arti sesungguhnya dari ilmu hukum itu sendiri. Sungguh, apa yang sudah saya dapatkan di HPM UMY ini akan sangat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi saya,” Ujar Zaid

Zaid pun menambahkan bahwa untuk sampai pada tahap menjadi yang terbaik dalam kelulusan, ia melaluinya dengan menyelesaikan sekelumit masalah dan tantangan perkuliahan terlebih riwayat pendidikan sebelumnya adalah terkait dengan perekonomian.

“Saya menyadari tiada seorang nahkoda yang berhasil ketepian tanpa melalui gelombang ombak, dan tiada seorang pendakipun yang dapat mencapai puncak tanpa melalui tanjakan yang terjal. Begitupun mahasiswa, tiada mahasiswa yang berhasil menyelesaikan perkuliahannya tanpa melalui sekelumit masalah dan tantangan perkuliahan. Saya pribadi mengalami tantangan yang cukup sulit untuk dapat menjadi yang terbaik dalam kelulusan. Bagaimana saya harus membaca banyak buku, jurnal hingga sumber-sumber ilmu di internet untuk memahami mata kuliah yang diajarkan di Magister Hukum UMY. Mengingat saya memiliki riwayat pendidikan yang tidak linear dengan hukum,” lanjut Zaid

Meyandang status wisudawan terbaik bukanlah hal yang mudah, ia harus mengorbankan banyak waktu untuk belajar, tetap menulis bahkan dalam kondisi yang tidak sehat. Selain itu, Zaid juga menjadi penanggungjawab “Klinik Publikasi” di Program Studi Hukum Program Magister. Ia bertanggungjawab untuk membantu mahasiswa dalam penyusunan jurnal publikasi. Zaid sendiri memiliki beberapa karya tulis ilmiah diantaranya adalah buku dan juga jurnal yang tentunya sudah terindeks nasional maupun internasional.

Berkaitan dengan tips dan triknya ia mengatakan bahwa sejauh ini mengalir saja, dan tidak pernah meminta dan mengikuti tips dan trik dari orang lain karena kadang cara yang sama belum tentu menghasilkan hal yang sama.

“Dan memang begtulah seharusnya seseorang dalam mencapai targetnya. Ya setidaknya menurut saya. Kita lebih tau terhadap diri kita sendiri, kita lebih tau terhadap kebutuhan kita, kemampuan kita, dan juga terhadap target kita. Maka diri kitalah yang harusnya lebih bisa menentukan apa dan bagaimana seharusnya kita merencanakan masa depan kita sendiri. Kadang terlalu sibuk dengan penilaian orang lain, masukan orang lain, atau bahkan tuntutan dari orang lain hanya akan merusak rencana kita. Jadi percayalah dan fokuslah pada diri kita sendiri,” tuturnya.

Tapi biar bagaimanapun juga, memberikan saran bukanlah suatu yang tercela, maka Zaid memberikan saran:

“Jika dirimu ingin berlayar, maka jadilah dan berlakulah seperti seorang pelaut, dan jika dirimu ingin mendaki, maka persiapkan dan berlakulah dirimu seperti seorang pendaki, dan jika kamu ingin menjadi seorang wisudawan, maka persiapkan dan berlakulah sebagaimana seorang mahasiswa”

“Seringkali kegagalan mahasiswa karena mereka tidak fokus menjadi mahasiswa. Banyak yg statusnya mahasiswa tapi berlaku seperti seorang traveller. Jalan-jalan mulu healang healing mulu, kuliahnya bolos mulu, yaa susah”.

Lagi, fokus !